cover
Contact Name
Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si
Contact Email
anna@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quagga.prodibio@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Quagga
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 19073089     EISSN : 26155869     DOI : -
Core Subject : Education,
The Quagga Journal (p-ISSN 1907-3089; e-ISSN 2615-5869) is a journal managed by the Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education Universitas Kuningan (FKIP UNIKU). This journal is issued twice a year (January and July) publishing articles from analytical studies and studies in the fields of educational and biological sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 01 (2018)" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN LKM BERBASIS MASALAH PADA OUTDOOR ACTIVITIES UNTUK MENINGKATKAN MULTIPLE INTELLIGENCES MAHASISWA Lismaya, Lilis
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.874

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran yang masih dilakukan di dalam kelas saja, mahasiswa merasa terkungkung dalam ruangan kelas demi mancapai tujuan pembelajaran, padahal proses pembelajaran diharapkan menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk   mengembangkan kompetensi   agar menjelajahi   dan   memahami   alam   sekitar secara ilmiah. Adapun tujuan dari penelitian  ini  adalah  untuk  menganalisis  penggunaan  LKM  Berbasis  Masalah pada Outdoor Activities terhadap Multiple Intelligences Mahasiswa. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh mahasiswa tingkat 1 biologi FKIP UNIKU tahun ajaran 2016-2017 sebanyak 115 mahasiswa. Sedangkan sampel yang diambil secara purposive sampling adalah 1 kelas ekperimen berjumlah 28 mahasiswa. Adapun metode yang digunakan adalah weak experimental atau eksperimen lemah dengan desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t,  diperoleh  hasil  0,000  lebih  kecil  dari  0,05.  Dengan  demikian  H1  diterima, artinya terdapat peningkatan    Multiple Intelligences mahasiswa melalui penggunaan LKM berbasis masalah pada Outdoor Activities.Kata Kunci : LKM Berbasis Masalah, Outdoor Activities, Multiple Intelligences
KERAGAMAN DAN ZONASI DARI AVIFAUNA PADA BEBERAPA DAERAH TERBUKA HIJAU BERUPA TAMAN KOTA, HUTAN KOTA DAN DAERAH JALUR HIJAU YANG TERDAPAT DI KAB. KUNINGAN Agus Prianto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.871

Abstract

AbstractPenelitian  mengenai keragaman dan zonasi dari Avifauna pada beberapa daerah terbuka hijau berupa taman kota, hutan kota dan daerah jalur hijau yang terdapat di Kab. Kuningan. Hal ini dilakukan karena belum adanya data yang akurat mengenai  keanekaragaman Avifauna, padahal sebagai kabupaten konservasi tentunya Kabupaten kuningan sangat membutuhkan data tersebut sebagai data base kekayaan hayati. Dan tidak tertutup kemungkinan menemukan jenis baru, baik endemik, khas atau mungkin  Avifauna yang berasal dari daerah atau negara lain. Pengamatan dilaksanakan selama 6 bulan pada tahun 2016 di Daerah Terbuka Hijau yang terdapat di Kab Kuningan. Meliputi Hutan Kota Bungkirit, Taman Pandapa. Dimulai pukul 06.30 - 09.00 WIB dan Sore Hari Pada Jan 16.30 – 18.00, masing masing dilakukan pengamatan sebanyak 3 kali. Adapun penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu IPA dan Daftar jenis MacKinnon. Indeks keaneragaman pada lokasi penelitian di Taman Pandapa  cukup/sedang yaitu pada pagi hari menunjukan nilai 1,617 sedangkan pada sore hari menunjukan angka yang lebih rendah yaitu 1,420.  Dan pada lokasi penelitian hutan kota bungkirit nilai indeks keragamannya ini termasuk tinggi yaitu pada pagi hari 2,371, sedangkan pada sore hari 2,277. Secara umum bahwa kedua daerah tersebut tidak jauh berbeda untuk kesamaan dari spesies avifauna yang ditemukan. Akan tetapi jika dibandingkan maka keanekaragaman di hutan kota Bungkirit lebih baik dibandingkan dengan lokasi Taman Pandapa.Kata Kunci : afivauna, daerah terbuka hijau, daerah jalur hijau
PENGARUH SUBTITUSI EKSTRAK KEDELAI TERHADAP KARAKTERISTIK SELULOSA BAKTERI Acetobacter xylinum DALAM PEMBUATAN NATA DE SWEET POTATO Nur Azizah Basalamah; Ilah Nurlaelah; Handayani Handayani
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.805

Abstract

Sweet potato white ac varieties is a sweet potato endemic of Kuningan, but the conventional way of processing causes sweet potato is less desirable by consument. High carbohydrate content in sweet potato makes it potentially to be the main ingredient of making nata. Nata is a bacterial cellulose were made from glucose by Acetobacter xylinum bacteria. The manufacturing process of nata uses ZA as an additional source of nitrogen. However, the use of ZA raises concerns about its safety for food. The high content of protein in soy extract has the potential to replace ZA in making nata. The purpose of this study was to determine the effect of soybean extract as a source of nitrogen to the characteristics of nata de sweet potato. In this study there are seven treatments and two controls, namely F1 (68.6 ml). F2 (73.6 ml), F3 (78, 6 ml), F4 (83.6 ml), F5 (88.6 ml), F6 (93.6 ml), and F7 (98.6 ml). The data obtained were thickness of nata de sweet potato analyzed by anova test and BNT test and organoleptic data to know the level of consumer preference. The results showed that there was a significant effect on the nata de sweet potato characteristic shown by Fcount Ftable, that is 75 3,71 ith the significance level of 0.01. The use of soybean extract at F4 treatment (83.6 ml) is the thickest and most likely by the panelists. The use of soy extract of 83.6 ml can replace the use of ZA in making nata.Keyword : Soybean, Bacterial Cellulose, Nata de sweet potato
KEANEKARAGAMAN PHYTOPLANKTON DI SITU BALONG KAMBANG DESA PASAWAHAN KECAMATAN PASAWAHAN KABUPATEN KUNINGAN Nadea Novasaraseta; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.806

Abstract

Phytoplankton dapat digunakan sebagai bioindikator kualitas air. Penelitian tentang Keanekaragaman phytoplankton di Situ Balong Kambang Desa Pasawahan Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman phytoplankton sebagai bioindikator kualitas air. Penentuan stasiun pengambilan sampel phytoplankton menggunakan metode sampling sistematis dan penghitungan populasi ikan dewa dengan menggunakan metode kuadran.  Peneliti menetapkan 5 stasiun. Parameter fisika-kimia yang di ukur adalah kecepatan arus, intensitas cahaya, suhu, DO, BOD, dan pH. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam indeks biologi, seperti indeks keanekaragaman, indeks dominansi, indeks keseragaman, dan indeks kelimpahan. Hasil identifikasi phytoplankton ditemukan 27 genus dari 4 divisi utama yaitu Chlorophyta (10 genus), Cyanophyta (3 genus), Bacillariophyta (12 genus), dan Cyanobacteria (2 genus). Indeks Keanekaragaman (H’) berkisar antara 2,33 - 2,61 berarti komunitas biota dalam keadaan sedang. Kelimpahan phytoplankton (N) berkisar antara 1191 sel/liter sampai 623 sel/liter yang tergolong rendah. Indeks Keseragaman (J) berkisar antara 0,69 - 0,76 yang berarti memiliki nilai keseragaman stabil. dan Indeks Dominansi berkisar antara 0,11 - 0,13 berarti dari semua spesies di stasiun tidak ada yang mendominansi. Hasil analisis regresi linier sederhana kelimpahan phytoplankton dengan kelimpahan ikan dewa tidak signifikan, begitupun dengan nilai parameter fisika-kimia dengan keanekaragaman phytoplankton karena nilai Fhit Ftab.Kata Kunci : Keanekaragaman Phytoplankton, Kualitas air, Indeks Biologi, Perairan Balong Kambang
UJI ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI JERAWAT Propionibacterium acnes SECARA IN VITRO Afifi, Ruhana; Erlin, Euis; Rachmawati, Jeti
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.803

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) merupakan penyakit kulit yang terjadi karena adanya penyumbatan folikel oleh sel-sel mati, sebum, dan peradangan yang disebabkan oleh  bakteri Propionibacterium acnes pada folikel sebasea. Antibiotik dapat mengobati jerawat namun dapat menimbulkan resistensi dari suatu bakteri, sehingga diperlukan cara yang lebih aman dan lebih murah. Salah satunya dengan penggunaan daun Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) karena mengandung zat aktif Flavonoid dan Tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh terhadap zona hambat bakteri P. acnes secara in-vitro dan mengetahui konsentrasi minimal ekstrak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Penelitian ini bertempat di Laboratorium Biologi FKIP Universitas Galuh, dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dan didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Teknik pengujian menggunakan metode sumur dengan tujuh perlakuan dan empat kali ulangan. Konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh yang digunakan berdasarkan hasil penelitian pendahuluan adalah 75 mgml-1, 100 mgml-1, 125 mgml-1, 150 mgml-1, 175  mgml-1, 200 mgml-1, dan 225 mgml-1. Parameter yang digunakan adalah dengan mengukur diameter zona hambat pada daerah bening sekitar sumur yaitu daerah yang tidak ditumbuhi bakteri dalam satuan milimeter. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Varian Satu Faktor (ANAVA), dan berdasarkan hasil analisis diperoleh Fhitung 285,28 lebih besar dari Ftabel (0,01)dengan taraf nyata () 1% sebesar 3,81 yang berarti bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh berpengaruh sangat nyata terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri P. acnes yang terbentuk secara in-vitro. Berdasarkan hasil Uji Jarak Berganda Duncan diperoleh bahwa konsentrasi minimal ekstrak daun Belimbing wuluh yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri bakteri P. acnes secara in-vitro adalah 100 mgml-1.Kata kunci: Anti bakteri, Ekstrak daun belimbing wuluh, Propionibacterium acnes, In vitr
KESADARAN METAKOGNISI DAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENUGASAN INDIVIDU Rahma Widiantie; Handayani Handayani
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.872

Abstract

AbstrakHasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahawa mahasiswa telah memiliki keterampilan memecahkan masalah baik namun masih terdapat kelemahan pada keterampilan menentukan solusi terbaik dan melakukan evaluasi, hal tersebut diasumsikan juga bahwa kesadaran metakognisi mahasiswa masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan keterampilan memecahkan masalah dan kesadarn metakognisi serta hubungannya  melalui pembelajaran berbasis masalah dengan penugasan individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan memecahkan masalah dengan indeks N-Gain 0,40 termasuk kategori sedang. Hasil uji t menunjukkan hipotesis diterima, artinya bahwa terdapat peningkatan keterampilan memecahkan masalah melalui pembelajaran berbasis masalah dengan penugasan individu. Hasil analisis kesadaran metakognisi adalah 84,6% dalam kategori baik, sedangkan hasil analisis penugasan individu adalah dalam kategiru baik. Hasil analisis varian  adalah 0,6 0,5 artinya terjadi korelasi positif secara signifikan antara kesadaran metakognisi dan penugasan individu terhadap keterampilan memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis masalah dengan penugasan individu dapat menjadi solusi alternatif yang digunakan oleh dosen untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah mahasiswaKata kunci: Kesadaran metakognisi, Keterampilan memecahkan masalah, Pembelajaran berbasis masalah, Penugasan Individu
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) PADA KONSEP ANIMALIA DI KELAS X MIPA Marta, Mila H. Catria; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.802

Abstract

Keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa dalam bersikap ilmiah dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Siswa cenderung kurang terampil dalam mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, hingga membuat kesimpulan dalam mengkaji fenomena sains yang telah difasilitasi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI) dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada konsep Animalia di Kelas X MIPA SMA Negeri di Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen soal tes, asesmen kinerja dan lembar observasi. Hasil penelitian pada postest menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol berdasarkan uji kesamaan rata-rata (Mann Whitney) yaitu 0,277 dengan taraf signifikasi 0,277 0,05 . Hal tersebut menyimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal serupa dengan perhitungan uji n-gain yang memiliki nilai 0,284 dengan taraf signifikasi 0,284 0,05 yang menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains di kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh beda. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan metode praktikum yang berbasis Modified Free Inquiry maupun metode praktikum yang berbasis Group Investigation dalam meningkatkan keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi, materi Animalia. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Modified Free Inquiry maupun Group investigation dalam praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci : keterampilan proses sains, metode praktikum, model Modified Free Inquiry
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN ASESMEN AUTENTIK DI LABORATORIUM Ina Setiawati; Handayani Handayani
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.873

Abstract

Kegiatan praktikum kimia dasar terbiasa dengan jurnal praktikum berbentuk cookbook sehingga belum dapat melatih keterampilan sains (KPS) mahasiswa secara optimal. Perlu adanya panduan yang dapat melatih KPS dan melatih mahasiswa membangun serta memahami konsep kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kelayakan panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik di Universitas Kuningan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (RD). Tahapan metode penelitian, yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi tim expert, lembar kuesioner respon mahasiswa, dan asesmen penilaian KPS pada saat praktikum. Hasil uji validasi tim ahli didapat 3,16 (cukup valid), hasil uji kelayakan didapat nilai sebesar 79% (layak). Hasil Pengujian validitas instrument menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) diperoleh nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) sebesar 0.536 0.5, yang berarti instrumen valid. Hasil penilaian KPS  mahasiswa menunjukkan bahwa panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik  dapat meningkatkan KPS mahasiswa dengan nilai gain sebesar 0,52 kategori peningkatan sedang. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa panduan praktikum berbasis keterampilan proses sains dan asesmen autentik cukup valid dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran kimia dasar 1.Kata kunci: panduan prakikum, keterampilan proses sains (KPS)
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DITINJAU DARI PENALARAN SISWA Ilah Solehati Faudiah; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.920

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari penalaran siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Cluster Random sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah test penalaran siswa, test uraian, assesment kinerja, self assesment, lembar observasi dan angket siswa. Uji hipotesis dengan menggunakan uji t, korelasi dan analisis regresi sederhana untuk menelaah pengaruh model PBL terhadap kemampuan memecahkan masalah ditinjau dari penalaran siswa, didapatkan Thitung 1150 lebih besar dari Ttabel 2,655 yang artinya ada pengaruh kemampuan memecahkan masalah siswa yang menerapkan model PBL dengan yang tidak menerapkan model PBL, serta 0,93 nilai korelasi dan regresi 0,92. Sehingga kemampuan penalaran siswa berpengaruh terhadap kemampuan memecahkan masalah siswaKata Kunci: Model Problem Based Learning (PBL), Kemampuan Memecahkan Masalah, Kemampuan Penalaran
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MULTIREPRESENTASI TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X Guntur Nurjaman; Anna Fitri Hindriana; Haruji Satianugraha
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.804

Abstract

The purpose of this study was to analyze the effect of the application of the PBL (Problem bassed Learning) on the ability of reasoning. The method used in this study was Quasi Experimental Design. The population in this study is all students of class X in one of the SMAN have accreditation A in Kuningan District Year 2016/2017 School of 195 students. Sampling was conducted using cluster random sampling technique, divided into two groups, namely grade class model of PBL (Problem bassed Learning) class of 39 students and discussion method 39 students. The instrument used in this research is the test description of students' deployment ability, student questionnaire and observation sheet. Hypothesis testing using parametric statistical tests in this case to test the hypothesis that the effect of the application of the model-assisted PBL multirepresentasi against reasoning abilities using the t test obtained that t t table is 3.63 2.67, which means there is a good influence on the implementation of the model PBL (Problem bassed Learning) who assisted multirepresentasi against reasoning ability of students to the concept of environmental pollution. Therefore it can be concluded that the students reasoning ability is increased when used models multirepresentasi PBL assisted in the learning process.Keywords: Model PBL (Problem Based Learning), Reasoning Ability, Mul tirepresentas

Page 1 of 1 | Total Record : 10